.: SARTEK. Kestabilan bangunan DAM/Waduk menjadi hal yang sangat penting untuk dipantau sebagai langkah mitigasi terhadap kemungkinan kejadian bangunan DAM/Waduk jebol yang dapat mengakibatkan kejadian bencana. Kasus jebolnya Situ Gintung di Jakarta pada tanggal 27 Maret 2009 di Kota Tangerang Selatan, Banten setelah dilanda hujan selama lima jam menjadi pelajaran yang sangat berarti akan arti pentingnya pemantauan kestabilan bangunan Waduk/DAM.
Wilayah seluas 10 hektar di Cirendeu menjadi porak-poranda diterjang air bah yang datang seperti tsunami. Jebolnya tanggul buatan Belanda 1932-1933 ini menghancurkan perumahan warga di Kampung Poncol dan Kampung Gintung. Sekitar 300 rumah yang ada di wilayah itu rusak dan hancur, 99 korban meninggal akibat bencana itu, sementara puluhan lainnya tidak dapat ditemukan (Kompas, 2020). Berdasarkan kondisi tersebut, maka pemantauan real time dengan cara online terkait kestabilan bangunan DAM/Waduk, menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan.
PT. SARTEK Geoteknika Indonesia adalah perusahaan yang menyelenggarakan layanan monitoring kesetabilan lahan dengan teknologi interferometric synthetic aperture radar (InSAR) terutama dengan metode permanent scattered InSAR dengan menggunakan puluhan data satelit radar. Dengan menggunakan informasi beda fase, dapat dihitung pergeseran semua obyek di atas permukaan bumi, termasuk DAM/Waduk, dalam skala kedetailan milimeter secara otomatis dan auto-update. Dengan memanfaatkan teknologi ini, maka mitigasi pergeseran Bangunan DAM/Waduk dapat dilakukan dengan baik dan akurat.